Sahabiyah Pertama yang Menaklukkan Musuh Islam



Shafiyyah binti Abdul Muthalib adalah bibi Nabi Muhammad. Merupakan seorang mujahidah yang membuat bergidik kaum Yahudi bani Quraizhah. Dengan kecerdasannya, ia membuat kaum Yahudi terbirit-birit. Selain itu shafiyyah merupakan wanita yg cerdas dan termasuk ke dalam perempuan awal yang memeluk islam

Keberanian shafiyyah melawan musuh Allah diawali ketika perang khandaq, dimana shafiyyah mampu melindungi kaum perempuan mukmin dari bahaya yahudi bani quraizhah yang berkhianat dan sedang mengeliling benteng untuk melakukan penyerangan. Namun, ia tak kalah cerdik. Setiap ada orang yang datang, Shaffiyah menguatkan keberaniannya. Ia mengambil tongkat, lalu turun dari benteng untuk memukul Yahudi yang mengelilingi benteng tadi hingga meninggal. Perbuatan Shafiyah membuat utusan kaum Quraizhah tak pernah kembali. Ini seolah-olah memberikan pesan bahwa di benteng itu selalu ada sekumpulan kaum laki-laki yang sedang melindungi dan menjaga kaum perempuan beserta anak-anak. Shafiyah berhasil membuat Yahudi bani Quraizhah terbirit-birit. Kekuatan shafiyyah tidak hanya pada perang khandaq tetapi juga terbukti ketika perang uhud.

Ketika perang uhud terjadi, Walaupun beliau berusia lebih kurang 56 tahun, Shafiyyah tetap bersemangat untuk bergabung bersama para wanita kaum muslimin untuk membantu merawat para mujahid yang terluka dan mengambilkan air minum, dan memperbaiki panah. Perang terus bergejolak, kemenangan awalnya berada di pihak kaum muslimin berbalik menjadi kekalahan disebabkan tidak taatnya sekelompok kaum muslimin kepada perintah Rasulullah ﷺ.

Melihat kekalahan di barisan kaum muslimin, serta diserangnya Rasulullah ﷺ oleh kaum Quraisy, akhirnya Shafiyyah pun ikut terjun ke medan perang dengan bersenjatakan tombak. Ketika Nabi ﷺ melihat Shafiyyah mendekati jasad saudara kandungnya –Singa Allah-, Hamzah bin Abdul Muththalib, yang dibunuh oleh kaum Quraisy, beliau memerintahkan kepada Zubair untuk menjauhkan ibunya dari tempat itu. Akan tetapi, dengarlah jawaban wanita mukminah yang sabar ini,
“Mengapa (aku tidak boleh melihatnya), aku telah mendengar saudaraku telah dibunuh secara sadis, dan itu di jalan Allah ﷻ…”

Subhanallah! Seakan ia ingin berkata, “Semua musibah yang terjadi, bila itu di jalan-MU ya Allah, aku rela dan ikhlas. Tak mengapa bagiku melihat jasad saudaraku yang dibelah perutnya, diambil jantungnya, hidung dan telinganya dipotong demi membela agama-Mu ya Allah, aku rela dan sabar, karena aku tahu bahwa Engkau akan menempatkannya pada sebaik-baik tempat di sisi-Mu.”

Akhirnya Rasulullah ﷺ mengizinkan Shafiyyah melihat jasad Hamzah dan menyolatinya.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
_Dep. Kemuslimahan_

Comments

Popular posts from this blog

APA SIH, LDK? KENAPA HARUS LDK?

Surat Keputusan Pengurus LDK At-Tarbiyah 2018

[DAILY TAUJIH] Ketika Cinta Berbuah Surga