R.A. Kartini dan Narasi Pembebasan Perempuan

Oleh: Amelia Dwi Marthasari, S.AP

Pertanyaan ini bermula "Mengapa hanya Kartini yang dijadikan tokoh Wanita yang mempunyai peringatan khusus di hari Nasional?"

Hal ini bukanlah sebuah kebetulan, ada pihak yang menjadi dalang dibalik semua cerita. Awal kisah bermula dari zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Mereka ingin menguasai dan melemahkan seluruh aspek di Indonesia untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Baik itu di bidang sosial, ekonomi, politik maupun hukum. Oleh karenanya mereka cari seluk beluk kekuatan Masyarakat Indonesia. Akhirnya sampailah pada titik terang bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam sehingga kekuatan tinggi yang dimiliki oleh Islam yaitu ketauhidannya pada Allah SWT. Oleh karena itu Belanda mencari cara untuk meruntuhkan agama Islam di Indonesia.

Cristian Snouck Hurgronje adalah seorang bangsawan yang berpura-pura menjadi Islam dan mempelajarinya. Ibu Kartini juga belajar dari sosok Snouck yang dianggapnya sebagai ulama yang mengetahui syariat Islam dengan baik. Namun ternyata Snouck mengenalkan Islam tidak sesuai dengan syariat. Memisahkan Islam dengan ekonomi, politik, hukum maupun pemerintahan. Cristian juga mengatakan, "Bila tidak dapat menjadikan umat Islam meninggalkan agamanya, maka yang penting bagaimana umat Islam TIDAK menerapkan syariat Islam. “

Lalu mengapa harus sosok perempuan yang dijadikan figur pejuang yang dicintai penjajah tanpa pernah berjuang secara nyata dan melawan penjajahan kolonial belanda? 

Menurut Prof. Dr. Harsja W. Bachtiar menyatakan bahwa Kartini diambil alih oleh Belanda untuk dijadikan lambang emansipasi wanita. Kartini merupakan salah satu perempuan yang mau berkompromi dengan Belanda. awal mulanya Kartini bergaul dengan asisten-residen ovink suami istri Cristian Snouck Hurgronje seorang penasehat pemerintah hindia belanda, kemudian beliau berkenalan dengan Estella Zeehandelaar, seorang wanita aktivis gerakan Sociaal Democratische Arbeiderspartij (SDAP). Wanita Belanda ini kemudian mengenalkan Kartini pada berbagai ide modern, terutama mengenai perjuangan wanita dan sosialisme. Tokoh sosialisme H.H. van Kol dan penganjur Haluan Etika C.Th. van Deventer adalah orang-orang yang menampilkan Kartini sebagai pendekar wanita Indonesia. Inilah awal mulanya Indonesia mengenal pemikiran sosisalisme, pluralisme, feminisme dan lainnya yang tidak sesuai dengan syariat Islam. 

kurang lebih enam tahun lamanya setelah kepergian Kartini, Abendanon menerbitkan kumpulan surat-surat kartini yang belum terealisaskan dalam kehidupan nyata. dan setelah 2 tahun kemudian orang Belanda lah yang memprakarsai pembangunan sekolah di jawa tengah. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kembali tokoh Kartini agar disebut sebagai seorang pahlawan.

Sebenarnya banyak sekali tokoh-tokoh wanita yang lebih pantas untuk kita ambil suri tauladannya. namun semua tokoh itu jarang sekali terekspos oleh media karena dianggap sebagai musuh atau penentang penjajah (Belanda). Adapun sosok pahlawan yang sangat tegas misalnya Keumalahati, wanita muslim tegas nan pemberani. Beliau syahid ketika melawan benteng Belanda beserta beserta 2.000 pasukan Inong Balee dibawah pimpinannya. Karena keberaniannya sehingga beliau diberi gelar laksamana.

Sosok mujahidah selanjutnya yaitu Rahmah El-Yunusia yang merupakan wanita hebat dengan ilmu pendidikan yang sangat tinggi hingga mendapat gelar syaihah yang setara dengan syeikh Mahmoud Salthout, seorang mantan rektor Universitas Al-Azhar.

Dari sini dapat kita pahami bersama bahwa bukan dengan paham feminisme membuat wanita menjadi hebat, karena sesungguhnya tidak ada ketimpangan derajat antara laki-laki dan perempuan di hadapan Allah bukan? 

Martabat wanita didalam Islam begitu mulia dengan kehormatannya. salah satunya yaitu mampu menjaga iffah dan ijjahnya. Maka jangan ragu untuk mempelajari ilmu Islam lebih mendalam agar kita tahu bagaimana seharusnya muslimah mengambil peran. Dengan demikian niscaya muslimah akan mendapat derajat yang mulia di sisi Tuhannya.

Comments

Popular posts from this blog

APA SIH, LDK? KENAPA HARUS LDK?

Surat Keputusan Pengurus LDK At-Tarbiyah 2018

[DAILY TAUJIH] Ketika Cinta Berbuah Surga