Posts

Showing posts from May, 2012

Forum LKD!! ayo share

aktiVin

Ormas Islam Indonesia : Bilakah Tiba Saatnya Bersatu?

Berbicara mengenai kiprah islam di Indonesia, tentu tidaklah dapat disamakan dengan negeri-negeri muslim lainnya. Indonesia dengan keragaman suku, ras dan budayanya memiliki karakteristik dan cara yang berbeda dalam menegakkan islam di buminya. Di sisi lain, keragaman ini menyebabkan sulitnya mengumpulkan seluruh tokoh-tokoh Islam dengan pemahaman yang sama, sehingga dapat dikatakan bahwa sampai saat ini belum ada kepemimpinan Islam yang dapat diterima oleh semua golongan lapisan masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Akibatnya, dapat kita saksikan sendiri betapa beragamnya gerakan Islam yang muncul di Indonesia dengan beragam manhaj dan metode perjuangannnya masing-masing. Mulai dari yang berskala lokal, nasional sampai internasional, baik yang bercorak tradisional maupun modern, semua ada di indonesia. Terdapat beberapa organisasi Islam di Indonesia, diantaranya yang bersifat nasional antara lain Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), Al-Irsyad yang pada awalnya bernama J

Halaqoh(Mentoring) Produktif

Halaqoh usroh(mentoring) merupakan hal yang paling urgen bagi dinamisasi dakwah, guna pencapaian muwashofat kader, membentuk pendidik-pendidik baru yang dapat mengembangkan dakwah, serta menigkatkan kesolidan jamaah itu sendiri. Oleh karena itu peran seroang murobbi tatau naqib amatlah penting dalam pencapaian hal ini. Dalam hal ini, alangkah baik murobbi(mentor) tersebut merupakan orang yang benar-benar telah teruji dan layak untuk menjadi seorang murobbi, terutama dari segi akhlaknya. Seorang murobbi tidaklah harus berilmu yang banyak dan komplit walaupun disamping itu hal itu juga sangat diperlukan. Namun yang harus ada pada diri seorang murobbi adalah keteladanan yang dengan hal itu para mutarobbinya dapat mencontoh. Diharapkan pula murobbi mengerti benar apa tujuan dari halaqoh usroh tersebut, sehingga segala apa yang dilakukan di dalam dinamsasi halaqoh memiliki orientasi yang jelas baik itu agenda ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah. Tetapi hendaknya murobbi tersebut tidak m

Ternyata Pemulung Itu…

Pada 25 Desember lalu, bersama seorang teman, saya berjalan-jalan di alun-alun kota Malang. Yah hitung-hitung refreshing lah..tapi bukan sekedar refreshing biasa, ada misi tertentu yang saya bawa : berburu pemulung! Loh, kok pemulung diburu?? soalnya saat itu saya dapat tugas akhir semester untuk mengamati kehidupan pemulung. hehe.. ^^ Mendengar kata pemulung, tentunya kita prihatin melihat kondisi keseharian mereka. Kehidupan pemulung yg cenderung kumuh, bekerja di tempat kotor, tinggal di tempat yang sangat tidak layak huni, seperti di : kolong jembatan, pinggiran kali, emperan ruko, lokasi tempat pembuangan sampah, bahkan ada yang tidur di atas gerobak sampah. Mereka bekerja hari ini untuk dapat makan hari ini, tidak ada perencanaan untuk hari esok. Jangan tanya soal pendidikan atapun layanan kesehatan, bagi mereka itu adalah barang mewah.  Belum lagi stigma negatif yang didapatkan pemulung dari masyarakat karena kehadirannya yang sering dianggap menimbulkan keresahan da

Tarbiyah : Solusi Problema Ummat

Pasca runtuhnya kekhilafahan Islam Turki Usmani pada 3 Maret 1924 silam, ummat muslim mengalami kemunduran yang sangat drastis dengan berbagai permasalahan kompleks yang melingkupinya. Baik sektor penididikan, ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, militer, bahkan kemerosotan akidah dan moral ummat belakangan ini kian memprihatinkan kita. Dan kalau kita renungkan lebih jauh, seseungguhnya seluruh permasalahan itu bermuara pada satu titik tumpu: jauhnya ummat dari Islam, dari Al-Qur’an dan Sunnah. Berbagai analisis dikemukakan dan bermacam solusi ditawarkan untuk mengatasi permasalahan ummat hari ini. Berbagai macam harakah, firqah dan hizb pun bermunculan sebagai jawaban atas beragam permasalahan ummat tersebut. Masing-masing pihak mengklaim analisanya yang paling benar dan solusi yang ditawarkannyalah yang paling tepat, sedangkan yang lainnya salah dan tidak tepat. Akhirnya, masing-masing pihak pun terjebak dalam perdebatan, saling cela, saling memojokkan. Mereka lebih mem

Penyatuan Tiga Komponen

Seorang ungkapan yang disampaikan Mohammad Natsir (1987) secara menarik pernah mengatakan sebuah gagasan tentang penyatuan kampus, masjid dan pesantren. Masjid. Masjid dan pesantren mewakili institusi dakwah, baik kelembagaan maupun aktifitasnya. Sedangkan kampus sendiri merupakan perwakilan kaum intelektual, baik dari sisi kelembagaan maupun sisi aktifitasnya. Tentu hal di atas sangat menarik melihat bahwa dakwah yang menurut pandangan sebagian umat muslim diwakili oleh pesantren dan masjid terkesan sederhana bahkan bodoh atau tidak meengikuti perkembanagn zaman (buah dari kaum orientalis/sekuler). Adapun kampus adalah institusi yang mewakili kemajuan perkembagan, baik teknologi maupun kemajuan berpikir. Kampus dipandang memiliki “misi suci”, dan jauh dari kepentingan-kepentingan pragmatis. Dengan misi Thridharma (Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) dan Trikarya (Institusionalisasi, Profesionalisasi, dan Transpolitisasi) menjadikan dunia kampus memiliki tempat t