Memahami Karakter Peserta Didik dari Gaya Belajar

LET’S KNOW YOUR LEARNING STYLE
Sukma Dwi Meyrena


Masing-masing individu memiliki keunikan sendiri dalam belajar. Dan, keunikan itu berhubungan erat dengan kenyamanan. Gaya belajar  yaitu  cara bereaksi dengan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar (Nasution, 2008: 103). 
Gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi (Adi. W Gunawan, 2006: 139). Singkatnya, gaya belajar adalah berbagai macam cara yang dilakukan oleh seseorag untuk memasukkan informasi melalui ke-5 panca indera.
Seringkali ketika di dalam kelas, guru menjumpai peserta didik dengan beraneka macam tingkahnya ketika belajar. Ada yang mainan bolpoin ketika diterangkan, ada yang kaki nya tidak bisa diam, ada yang diam anteng memerhatikan guru dengan seksama, lalu ada juga yang membaca dengan suara lantang dan ada pula yang diam tapi diam nya itu kadang kala menjadi pertanyaan, "ini anak dengerin apa ngapain kok tatapanya tidak ke saya?".
Semua pertanyaan dan pernyataan di atas dapat diatasi oleh seorang pengajar dengan memahami gaya belajar masing-masing peserta didik. Wajib diingat bahwa tidak semua peserta didik itu mempunyai gaya yang sama, oleh karenanya guru sebagai sosok pendidik dengan ilmu pedagogis yang mumpuni semestinya paham bagaimana langkah untuk menangani hal tersebut
.
MACAM-MACAM GAYA BELAJAR
Bukan sebuah kekurangan jika ada seorang murid lebih berprestasi dalam dunia non akademik dibandingkan akademik, justru hal tersebut adalah celah untuk menjadikan sebuah kesempatan untuk memahamkan anak di bidang akademik dengan pendekatan non akademik, music misalnya. Berikut macam-macam gaya belajar dan ciri siswa pemiliki gaya belajar tersebut :

1. Gaya Belajar Visual
Adalah gaya belajar yang lebih menonjolkan siswa dalam bidang visual. Dimana anak lebih paham dengan apa yang mereka lihat baik membaca atau melihat gambar maupun video. Ciri-ciri anak dengan gaya belajar visual yaitu cenderung rapi pada peampilan, berbicara dengan cepat, sering membuat coretan-coretan, teliti, tidak mudah terganggu oleh suara keributan ketika sedang belajar, dan lebih suka membaca daripada dibacakan. Karena mungkin dengan membaca sendiri akan lebih greget

2. Gaya Belajar Auditoris
Adalah gaya belajar  yang lebih menonjolkan fungsi pendengaran siswa daripada visual. Mereka lebih paham jika sudah mendengar entah itu mendengar ceramah guru ataupun mendengar hasil rekaman pribadi. Cirri anak dengan gaya belajar auditoris yaitu terkeasan independen dan unggul dalam kecerdasan interpersonal, jika bercanda mereka lebih senang bercanda langsung daripada harus membaca komik lucu.

3. Gaya Belajar Kinetis
Adalah gaya belajar yang memanfatkan gerak tubuh. Siswa denga tipe ini sangat tidak beruntung jika besar dalam lingkungan yang tidak dapat memahami mereka. Siswa kinetis tidak akan menangkap informasi secara total jika harus dipaksa untuk duduk diam tanpa melakukan apapun, mereka cenderung menggerakkan ataupun memainkan apapun yang ada di dekatnya, bicara lebih lamban dari gaya yang lain, dan sering ekspresif dan penuh gerak jika berbicara atau berinteraksi

Nah, setelah mengetahui macam-macam gaya belajar peserta didik, maka langkah bijak apa yang seharusnya diambil oleh para pendidik? Jangan terlalu mudah memberikan  judgement pada peserta didik yang terkesan ricuh dan peserta didik yang diam saja ketika di kelas. Mereka punya style masing-masing dalam menangkap informasi.~

Writer: Sukma Dwi Meyrena
Editor: Alvi Aqeel

Comments

Popular posts from this blog

APA SIH, LDK? KENAPA HARUS LDK?

Surat Keputusan Pengurus LDK At-Tarbiyah 2018

[DAILY TAUJIH] Ketika Cinta Berbuah Surga