Sebarapa banyak ilmu yang kau tahu, dan seberapa banyak ilmu yang kamu amalkan?

"sebanyak apa pun ilmu yang kamu tahu tidak akan bermanfaat jika hanya kamu hafal, tetapi ia akan bermanfaat jika kamu amalkan, walapun ia hanya sedikit"

Berapa lama kita telah berlajar?
Berapa lama kita mencari ilmu?
Berapa lama kita duduk mencari ilmu?
Berapa lama kita mendengarkan?
Berapa banyak buku yang kita baca?
Tapi berapa banyak yang telah kita amalkan?

Dari kecil kita mulai di ajari berbagi macam hal. Playgroup, Taman kanak kanak, Sekolah Dasar, Sekolah menengah pertama, Sekolah menengah akhir, perguruan tinggi telah kita lalui. Banyak waktu yang kita lalui disana. Tugas tak terhitung jumlahnya telah kita kerjakan. Banyak hal yang kita hafalkan, guna mendapat nilai terbaik. Banyak waktu yang telah terlewatkan. Tapi apa yang kita dapatkan? Karena banyak hal pula yang kita lupakan.
Benarkah niat kita saat kita mencari ilmu? Nilai? Mungkin itu niat utama dan niat pertama yang kita inginkan. Aku ingin nilai terbaik. Aku ingin lulus. Itulah orientasi dasar dari niatan kita mencari ilmu, sadar ataupun tidak. Setelah kita mendapat nilai, setelah kita lulus ilmu itu menghilang. Lebih tepatnya kita lupakan.
Bapakku seorang petani, untuk apa aku belajar logaritma? Trigonometri? Aljabar? Pernahkah kita berfikir untuk apa kita berlajar itu semua? Nilai, iya kembali lagi ke niai. Aku ingin lulus dengan nilai terbaik dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih baik. Nilai dan semua kembali ke nilai. Itu pertanyaan umum yang aku pun tak tahu jawabannya. Buat apa itu semua? Tapi yang jelas aku tahu itu mengajarkan bagaimana cara berfikir logis untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan. Termasuk dalam pertanian.
Kita jarang mendapat kemanfaatan dari ilmu yang kita pelajari karena hal itu hanya kita niatkan untuk kita pelajari tanpa kita niatkan untuk kita amalkan. Padahal andai kita sedikit merubah niatan kita mencari ilmu mungkin hasilnya akan berbeda.
Kita terkadang sering lupa bahwa apa pun yang kita lakukan di dunia ini akan ada pembalasan dan pertanggung jawaban. Bagaimana dengan ilmu yang kita miliki? Tanggung jawab seperti apa yang dapat kita berikan? Satu huruf saja yang kita tahu pasti akan di pertanyakan.
Mari kita belajar untuk mencari kemanfaat dari ilmu yang kita perlajari. Karena sebaiknya-baiknya lahan adalah yang subur dan memberikan hasil panen terbaik.

@abatasa

Comments

Popular posts from this blog

APA SIH, LDK? KENAPA HARUS LDK?

Surat Keputusan Pengurus LDK At-Tarbiyah 2018

[DAILY TAUJIH] Ketika Cinta Berbuah Surga