Kematian pasti akan datang?

Setiap yang hidup pasti akan mati. Dan setiap yang mati akan hidup. Dunia ini hanya sementara, fana. Seperti tempat persinggahan, terminal, air port, warung makan dan kata-kata yang lain yang sering kita dengar. Kata-kata itu tak sepenuhnya benar tapi juga tidak salah.
Hidup di dunia hanya sementara, hanya sekali karena itulah harus berarti. Hidup di dunia hanya sebentar, sesaat karena itu harus bermakna. Sesaat itu bukan berarti harus di diamkan. Sesaat itu harus benar-benar di manfaatkan.  Kita di dunia ini hanyalah sementara, dan kita pasti akan mati entah kapan hal itu. Dalam sebuah syair Qus bin Sa'idah yang artinya:
Mengenai orang-orang yang telah pergi sejak berabad-abad lalu meninggalkan pelajaran.
Ketika aku melihat sumber-sumber kematian yang tidak jelas sumber-sumber pangkalnya.
Lalu aku melihat kaumku berbondong-bondong;
kecil, besar, semua berlari ke arahnya.
Ketika itu aku sadar, akupun tidak akan luput akan menuju tempat dimana mereka telah kembali.
***

Entah sudah berapa banyak kematian yang terjadi di depan mata kita, tapi apakah kita mengambil pelajaran dari itu semua. Atau hati kita sudah beku dan biasa akan itu semua padahal sudah pasti kita akan menyusulnya. Entah kapan hal itu terjadi pada kita, bisa satu jam lagi, esok, seminggu, sebulan setahun entah, tapi itu pasti.
Umur yang kian bertambah, yang biasa kita rayakan dengan gembira. Banyak sekali ucapan selamat yang kita dapat, entah dari keluarga, saudara ataupun teman dan terkadang tawa suka cita menghiasi itu semua. Tapi pernahkah kita menangis kala itu? Saat umur kita bertambah bukan hanya amalan kita yang bertambah tetapi beban dosa kita juga bertambah.
Sadarkah diri kita saat ini sedang berjalan menuju kematian, entah jalan manapun yang kita ambil ujungnya adalah kematian. Sudah siapkah kita?

@abatasa

Comments

Popular posts from this blog

APA SIH, LDK? KENAPA HARUS LDK?

Surat Keputusan Pengurus LDK At-Tarbiyah 2018

[DAILY TAUJIH] Ketika Cinta Berbuah Surga