APA SIH, LDK? KENAPA HARUS LDK?

LDK. Waktu itu ada teman yang mengajak saya ikut LDK. “LDK? Apa itu?” Saya bertanya pada teman yang mengajak untuk bergabung dengan LDK. Sebut saja namanya Panda, yang katanya dia juga diajak oleh temannya yang sudah duluan bergabung dengan LDK. “Lembaga Dakwah Kampus Masjid At-Tarbiyah.” Jawabnya, “ha? Apa itu mbak? Nanti kita jadi takmir masjid kah?” saya balik bertanya, “bukan, bukan menjadi takmir masjid, tapi itu adalah OMEC yang dinaungi langsung oleh Kampus.” “oh.. “ saya hanya mampu ber-oh. “kegiatannya ada kajian bareng, kegiatan sosial, seperti dulu katanya pernah bagi-bagi kerudung gratis di Pasar Minggu dll” dia menambahkan karena melihat saya sedikit ragu. “oh, bagus donk kegiatannya..”
Ketika pertama kali mendengar kata LDK yang terbesit dibenak saya adalah “Latihan Dasar Kepemimpinan”. Saya bertanya-tanya pada diri sendiri, “apa ada OMEC yang namanya LDK?, LDK kan, Latihan Dasar Kepemimpinan? Ah, mungkin itu nama diklat yang digunakan untuk masuk sebuah organisasi.” Itulah yang terpfikirkan oleh saya waktu itu, karena LDK sendiri masih sangat baru bagi saya.
Setelah berfikir dan menimbang-nimbang, akhirnya saya memutuskan untuk ikut bergabung dengan LDK. Waktu itu diklat diadakan mulai hari jum’at tanggal 7 november 2014 sampai dengan hari minggu. Bertempat di UIN Pasca Sarjana. Saya berangkat bersama teman calon anggota LDK dan para panitia, dengan iringan do’a, berharap apa yang kita lakukan mendapat rodho dari-Nya dan berkah. Karena seingat saya hari itu adalah hari pertama hujan di musim hujan tahun ini.
Hampir mendekati magrib ketika kami sampai di UIN Pasca Sarjana. Para peserta menaruh barang pribadi dan bersiap-siap untuk melaksanakan shalat magrib dan isya’ berjamaah. Selesai shalat isya’ kami menuju ruang perkuliahan untuk mendapatkan materi yang pertama yaitu “Makna Dua Kalimat Syahadat”. Tema awal yang sangat sempurna, karena dua kalimat syahadat adalah fondasi dari islam sendiri, merupakan syarat kita untuk bisa dikatakan seorang muslim. Materi yang disampaikan oleh Bapak Ernanto Joko.P. Beliau tidak hanya menyampaikan tentang syahadat adalah pintu masuk islam, ringkasan prinsip-prinsip islam, tapi beliau juga mengatakan UIN adalah kampus berbau surga. Ini adalah pujian yang sangat luar biasa, sebagai mahasiswa UIN tentunya kita harus berbeda dari kampus lain. Terutama dari sisi aklhak dan agama.
Dihari kedua, di materi pertama kami mendapat tema “Syumuliyatul Islam (universalitas islam)” oleh Bapak Rahmad. R. C. Materi ini sangat tepat, karena materi ini merupakan kelanjutan dari materi makna dua kalimat syahadat. Terdapat inti dari syumulitas, yaitu ada 3: universalitas masa: yaitu islam adalah agama yang paling baik, dulu sampai dengan nanti. Kedua, universalitas system: yaitu islam dilihat dari system kemasyarakatan, jual beli yang ada di islam. Ketiga, universalitas tempat: yaitu dimanapun tempatnya, islam pasti cocok untuk para pemeluknya.
Hal yang paling penting adalah islam mengajarkan seluruh aspek dalam kehidupan, mulai dari bangun tidur ada do’anya, keluar rumah, menaiki kendaraan dan sampai kita akan tidur lagi pun ada do’anya. Setelah mendapat materi ini, bertambah ilmu saya tentang islam, bertambah pula kecintaan saya terhadap islam. Karena islam adalah agama yang begitu sempurna.
Selesai materi syumulitas islam, kami mendapat materi “Islam, Pemuda dan Perubahan” oleh Bapak Marenda Darwis. Beliau adalah mitivator asal Kediri. Belau sangat luar biasa, mampu membius semua peserta dengan motivasi-motivasinya. Salah satunya, “kalo anak muda pacaran, nonton BF (blue film) biasa, semua bisa melakukan tanpa kursus. Tapi kalau ada anak muda berkumpul untuk kebaikan itu baru hebat!. Saya begitu merindukan anak muda yang seperti itu.” Katapak Pak Darwis di sela-sela motivasinya mengenai anak muda. Pesan yang sangat mengena dari beliau sampai sekarang adalah: jangan lakukan selain 3 hal: Kuliah, Ibadah, Dakwah!. Cara menyampaikan materi yang “anak muda banget” ini mampu menghilangkan kantuk yang mulai menyerang. Mendekati pukul 13:00 saat materi ini selesai, pertanda masuk waktu shalat duhur sudah dari tadi. Kemudian peserta diberi waktuk untuk isoma.
Selanjutnya, setelah isoma kami mendapat materi selanjutnya. Yang dibawakan oleh ustad Yosy, dengan tema: “Problematika Umat Kontemporer”. Begitu mendengar temanya sara rasa akan sangat membosankan, namun saya salah. Pemateri yaitu ustad Yosy sendiri menerangkan materi dengan sangat menarik. Berisi problem apa saja yang sedang dihadapi umat islam saat ini. Disini lebih ditekankan pada westernisasi yang mulai menguasai umat muslim. Cara yang paling ampuh dlam membentengi diri adalah dengan memperkuat iman kita.
Sebelum melanjutkan materi selanjutkan, kami shalat ashar lebih dahulu. Lalu kami mendapat materi mengenai “Dakwah Kampus” oleh Bapak Rudeq Mochammad. Beliau menceritakan pengalamannya saat dulu masih kuliah. Beliau alumni dari Universitas Brawijaya. Menceritakan bahwa beliau mengikuti berbagai organisasi mulai dari HMJ, BEM dll. Menerangkan bahwa organisasilah yang membantu hidupnya, Ipk tidak begitu penting, yang penting adalah organisasi. Beliau mengatakan, “organisani dan dakwah nomor satu, kuliah nomor dua!”. Beliau memakai hadis yang kira-kira berbunyi, “barangsiapa menolong agama Allah, maka Allah akan menolong nya”. Jika Allah sudah sayang kepada kita, maka segala kebutuhan kita akan dipenuhi oleh Allah, kira-kira begitu. Materi ini seperti membuka new view pada pemikiran saya selama ini, karena selama ini saya berfikir, kuliah yang utama dan dakwah yang kedua. ternyata salah. Nah, dari sinilah pemikiran baru mulai lahir, saya akan lebih memperhatikan organisasi dan dakwah saya.
Dan materi terakhir pada hari ini adalah “Konsep Diri”. Materi ini tentang bagaiman cara kita ­memanage diri sendiri. Dengan pertanyaan-pertanyaan, siapakah saya?, dari mana anda berasal?. Dengan pertanyaan tersebut kita dapat memahami diri dan mengonsep diri dengan baik.
Hari ketiga, pada materi terakhir yaitu “Ke LDK-an”. Disini kami lebih mengerti tentang LDK. Karena pada materi ini kami lebih dipahamkan mengenai apa itu LDK, bagaiman organisasi ini berjalan, kenapa kita harus mengikuti LDK dan sebagainya. Disini saya lebih paham mengenai LDK, cara organisasi ini berjalan. Tentu yang paling utama adalah membuat saya semakin tertarik dengan organisasi ini. Kedepannya saya ingin aktif di organisasi ini, mengembangakan kemampuan disini, belajar agama disini. Dan apapun yang yang bisa saya pelajari dari organisasi ini. Yang paling penting adalah apa yang kita dapat dari sini, namun apa yang dapat kita berikan pada organisasi ini.

Selesai materi ke LDK-an kami mengikuti outbond. Setelah mendapat materi yang lumayan banyak, kami merefreshotak dengan jelajah. Bukan hanya jalan-jalan yang ditekankan, namun juga kebersamaan, evaluasi materi yang telah didapat, menghafal sepenggal surah at-taubah. Hingga pada akhirnya, banyak pengalaman luar biasa yang saya dapat dari diklat ini.
Syukron jazilah.
By : Okta Mela Cikal Santoso / PGMI 2013

Comments

Popular posts from this blog

Surat Keputusan Pengurus LDK At-Tarbiyah 2018

[DAILY TAUJIH] Ketika Cinta Berbuah Surga