Ramadhan Bulan Perbaikan


          Kita tahu bahwa Puasa merupakan Trining, sebagai Trinernya adalah Allah Azza Wa Jalla langsung kepada kita, sebagaimana dalam Hadist, “Al-Shoumu Lii wa Ana Ajzii Bihii” , Puasa itu untuk-ku dan Aku yang akan membalasnnya.
Oleh karena itu dengan adanya bulan Ramadhan kita mendapat training spesial dari Allah dengan harapan setelah berakhirnya Ramadhan kita bisa kembali kepada fitrah alias suci karena telah mengalami perbaikan selama satu bulan penuh.
Bulan Ramadhan di katakan bulan perbaikan karena di dalamnya terdapat berbagai kelebihan dan bonus bagi orang-orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan serta beribadah kepada Allah SWT dengan penuh keiklasan dan kesabaran. Diantaranya adalah dilipat-gandakannya pahala dan juga adanya malam Lailatur Qadar yang merupakan  malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan (QS. Al-Baqarah, 185). Dari ayat ini jelas kelihatan bahwa Allah dengan penuh kasih sayang-Nya setiap satu tahun sekali mengadakan evaluasi kepada sistem kehidupan di muka bumi ini dan sekaligus mengadakan perbaikan. Tanah yang sudah mulai kurang subur disuburkan kembali. Tumbuh-tumbuhan dan tanaman menjadi segar memberikan buah-buahan yang lebat guna memakmurkan manusia dan binatang-binatang yang hidup di alam dunia ini. Peternakan berkembang biak. Manusia yang sudah mulai kena stres disegarkan kembali agar dapat bertakwa, yaitu agar dapat menjalankan perintah Allah dengan penuh keikhlasan dan menjauhi larangan-Nya.
Kalau kita tinjau secara ilmiah, Tuhan menurunkan malaikat-malaikat ke bumi dapat diartikan sebagai pemberi energi baru kepada sistem kehidupan di muka bumi. Energi ini berupa radiasi matahari yang penyebarannya secara meluas sehingga memberikan hawa segar kepada kehidupan. Penyinaran ini terjadi di sepanjang bulan Ramadhan. Puncak penyinaran terjadi pada malam Qadar, mungkin tatkala terjadi transit antara planet-planet dengan matahari.
Malam Qadar lebih baik dari seribu bulan. Kalau kita renungkan kata-kata ini secara logis, kelihatan bahwa Allah SWT mengevaluasi dan memperbaiki sistem kehidupan di bumi ini bukan hanya setiap satu tahun sekali, melainkan pula dilakukan dalam tiap seribu bulan sekali. Seribu bulan sama dengan kira-kira 83 tahun. Bedanya dengan kejadian pada Lailatul Qadar, pada tiap seribu bulan sekali selain terjadi perbaikan sistem kehidupan juga terjadi perombakan secara besar-besaran, yang kadang-kadang berupa bencana besar seperti gempa, ledakan gunung berapi, topan, gelombang pasang, dan lain sebagainya.
Disamping itu juga, puasa juga dapat memperbaiki jaringan dan organ-organ tubuh. Puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi atau over nutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit.
Adapun pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan, diantaranya yaitu :
1.      Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan, pada hari-hari ketika tidak sedang berpuasa, alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras, oleh karena itu sudah sepantasnyalah alat pencernaan diberi istirahat.
2.      Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Dengan puasa, berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga menghasilkan enzim antioksidan (dapat membersihkan zat-zat yg bersifat racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam tubuh).
3.      Menambah jumlah sel darah putih. Sel darah putih berfungsi untuk menangkal serangan penyakit dalam tubuh sehingga dengan penambahan sel darah putih secara otomatis dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
4.      Menyeimbangkan kadar asam dan basa dlm tubuh, memperbaiki fungsi hormon, meremajakan sel-sel dalam tubuh, dan meningkatkan fungsi organ tubuh
Anjuran sahur bukan semata-mata untuk mendapatkan tenaga yang prima selama menunaikan ibadah puasa, melainkan juga mengandung makna bahwa puasa perlu persiapan agar selama berpuasa produktivitas kerja & aktivitas sehari-hari tidak terganggu.


By. Burhan (Ketua Azzam Islamic Research, Fak. Saintek UIN Malang)








  


Comments

Popular posts from this blog

APA SIH, LDK? KENAPA HARUS LDK?

Surat Keputusan Pengurus LDK At-Tarbiyah 2018

[DAILY TAUJIH] Ketika Cinta Berbuah Surga