Kita Ibarat Air


    Kita ini tak ubahnya ibarat air. Dia mengalir dengan lincahnya. Tapi, jangan coba-coba untuk diam, karena akan menggenang sehingga bisa memunculkan bau tak sedap dan mengundang berbagai macam penyakit. Begitulah kita, apalagi yang mengaku dirinya sebagai seorang muslim. Kita dituntut untuk senantiasa bergerak. Tentu saja bergerak di sini bukan hanya mengejar obsesi diri sendiri semata.
     Untuk itulah, keberadaan kita ini sesungguhnya dialam dunia adalah sejauh mana kita bisa berbuat bagi orang lain, karena inilah rahasia pribadi unggul manusia bahwa, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Pertanyaannya, apakah kita lebih sering memberikan manfaat bagi orang lain, atau sebaliknya, tukang pembuat masalah dan pemerkeruh suasana? Ingat bahwa air bisa memberikan kesejukan, tapi ia juga bisa memunculkan banjir bandang.
Kemudian, kita juga bisa mengamati bahwa air itu selalu menuju ke tempat tertentu. Kita pun begitu, kehidupan kita harus mempunyai orientasi yang jelas, tujuan hidup yang jelas, tidak sekedar mengalir begitu saja. Dalam hal ini, persoalan waktu menjadi penting karena orang besar, waktunya adalah sebuah sejarah tersendiri.
       Tak hanya sekedar itu, air ternyata juga mempunyai folosofi yang mendalam. Ketika ditahan atau dihambat dia akan terus mencari jalan lain, jalan keluarnya. Semasa dihambat itu, kekuatan air juga semakin besar. Lihat saja, misal; ketika air dibendung, setelahnya akan menghasilkan energi yang besar. Inilah rahasia besar air yang kadang tidak kita sadari. Di dalam kehidupan keseharian kita, barangkali banyak persoalan atau bahkan konflik yang kita rasakan. Banyak orang yang memandang remeh cita-cita dan obsesi kita.
       Namun, ketika kita berpikir positif atas berbagai onak dan duri yang melanda itu terkadang justru membuat kita semakin dewasa untuk menjalani kehidupan di kemudian hari. Syaratnya, tak usahlah terlalu banyak berkeluh kesah. Yang terpenting adalah tetaplah tegak berdiri kokoh, bergerak menyongsong obsesi-obsesi kita, Insya allah ketika kerja keras sudah kita lakukan, Allah pasti akan membalas dengan hasil kebaikan yang memuaskan bagi kita. Permasalahan dalam kehidupan akan senantiasa ada, tinggal bagaimana kita mensikapinya. Dengan keluh kesah semata, atau bijaksana menghadapinya.
        Subhanallah, semoga setelah menuliskan ini, saya akan tetap tegar menghadapi variasi seni kehidupan ini. Dan, tentu saja, saya juga berharap, setelah anda membaca goresan sederhana ini, anda juga akan bertambah semangat untuk hidup yang lebih baik lagi.
Salam cinta dan perjuangan…! (^_^)
Wallahu a'lam

By. Ahmad Al-Kayyis  (Khodimul Masjid At-Tarbiyah UIN Malang)

Comments

Popular posts from this blog

APA SIH, LDK? KENAPA HARUS LDK?

Surat Keputusan Pengurus LDK At-Tarbiyah 2018

[DAILY TAUJIH] Ketika Cinta Berbuah Surga