Inilah Hidup


      Aku mengagumi seorang lelaki sejak aku masih duduk dibangku sekolah dasar, kepribadian & akhlaknya yang membuat hatiku tersentuh hingga aku beranjak jenjang berikutnya  dan ternyata baru aku ketahui dia masih ada hubungan famili denganku. Saya bersahabat dengan dia, semenjak itu kumerasa, aku adalah orang yang paling bahagia didunia, mempunyai seorang sahabat yang selalu ngertiin aku, dan saling berbagi baik suka maupun duka.
      Hari demi hari aku lalui tanpa arah dan kesedihan yang serasa tak sanggup aku lalui, tapi aku masih ingat akan satu hal yaitu ayah ibu yg  slalu menyayangiku, memberikanku pengarahan, inilah yang aku inginkan didunia yang fana ini, yaitu membahagiakan ayah & ibu sebelum aku menutup mata untuk selamanya.
      Hingga suatu saat, aku bertemu lagi dg seseorang yang memiliki kepribadian sama dengan sahabatku tadi, walaupun perkenalan itu tanpa disangka-sangka, entah kenapa aku merasa menemukan temanku -yang dulu- kembali. Walaupun aku selalu berusaha untuk membendung perasaan semacam ini, sebab aku tidak ingin kembali kemasa lalu, tapi aku tidak bisa!
      Kebahagiaan itu muncul kembali dan membawa diriku kemasa lalu, namun itu hanyalah sesaat dalam hidupku. Tidak peduli apa kata orang lain, apa anggapan orang tentang aku, yang penting aku sayang sama dia walupun itu hanya sebagai seorang sahabat. Tapi entah kenapa aku merasakan sesuatu yang ganjal dengan semua itu, dia menganggapku hanya sebagai seorang teman saja. Tidak lebih!
     Cinta yang dialiri ketulusan tanpa pamrih dari sahabat-sahabat di komunitasnya yang menjadikan perempuan itu produktif dan bisa menghasilkan karya... cinta yang tidak pernah kenal surut dari kedua orang tua dan keluarganya... Dan yang paling hakiki adalah cintanya pada ilahi yang selalu mengisi relung-relung hati…tempatnya bermunajat disaat suka maupun duka... Indahnya hidup dikelilingi dengan cinta yang pasti.
     Adakalanya, kita begitu yakin bahwa kehadiran seseorang akan memberi sejuta makna bagi isi jiwa. Sehingga saat seseorang itu hilang begitu saja,  masih ada setangkup harapan agar dia kembali....Walaupun ada kata-katanya yang menyakitkan hati.... akan selalu ada beribu kata maaf untuknya.... Masih ada beribu penantian walau tak pasti... Masih ada segumpal keyakinan bahwa dialah jodoh yang dicari sehingga menutup pintu hati dan sanubari untuk yang lain. Haruskah mengorbankan diri demi hal yang sia-sia??
     Masih ada sejuta asa.... Masih ada sejuta makna.....Masih ada pijar-pijar bintang dan mentari yang akan selalu bercahaya dilubuk jiwa menjadi bermakna dan bermanfaat bagi sesama....
"Biarkan cinta itu bermuara dengan sendirinya... disaat yang tepat... dengan seseorang yang tepat.... dan dengan pilihan yang tepat......hanya dari Allah SWT."
Wallahu a'lam

By. Ana Nur Hamidah

Comments

Popular posts from this blog

APA SIH, LDK? KENAPA HARUS LDK?

Surat Keputusan Pengurus LDK At-Tarbiyah 2018

[DAILY TAUJIH] Ketika Cinta Berbuah Surga