Kitakah Saudara Nabi yang Dirindukannya??
Tepat sembilan hari sblm wafat Rasulullah -shallallahu
alaihi wasallam- turunlah firman Allah yang berbunyi :
(وَاتّقُواْ يَوْماً تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللّهِ ثُمّ تُوَفّىَ
كُلّ نَفْسٍ مّا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ)
“Dan
peliharalah diri kalian dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu
kalian semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi
balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka
sedikit pun tidak didzalimi.” (QS. Al
Baqarah : 281)
Semenjak itu raut kesedihan mulai tampak pada wajah beliau
yang suci. "Aku ingin mengunjungi syuhada Uhud ujar beliau."
Beliaupun pergi menuju makam syuhada Uhud, sesampainya disana beliau mendekati
makam sahabat-sahabatnya dan berkata, “Assalamu'alaikum
wahai syuhada Uhud, kalian adalah orang-orang yang mendahului, kami, insya
Allah, akan menyusul kalian dan aku pun insya Allah akan menyusul kalian."
Di tengah perjalanan pulang Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam menangis. Para sahabat bertanya, "Apa yang membuatmu menangis
wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Aku rindu kepada
saudara2ku." Mereka berkata, "Bukankah kami adalah saudara-saudaramu
ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Bukan, kalian adalah SAHABAT2KU.
Adapun SAUDARA2KU adalah mereka kaum yang datang sesudahku, mereka beriman
kepadaku padahal mereka tak pernah melihatku." (HR. Ahmad)
Kini, kt patut bertanya :
Apakah kita yang dirindukan Rasulullah SAW itu...? Bila iya
:
- Sudahkah kita merindukannya...?
- Sudahkah kita beriman sehingga pantas dirinduinya...?
- Sudahkan kita mengamalkan sunnah2nya sebagai bukti
cinta...?
- Pantaskah diri yang lalai ini dirindukan Rasul yang
mulia...?
Duhai.. alangkah malangnya bila yang dirindukan itu terusir
dari telaga Al Kautsarnya.
Alangkah malangnya bila nanti terdengar kata darinya,
"Menjauhlah dari telagaku..." Kau tau kenapa...? Karena mereka
melakukan BID'AH (merubah/menambah/mengurangi) agama yang dibawanya.
Wahai insan yang dirindu....
Mari kita brusaha sekuat tenaga mengikuti
manhaj/pedoman/tata cara hidup insan mulia yang merindumu. Mari kita jauhi
segala bentuk BID'AH dalam beragama, agar cinta kita kelak tak bertepuk sebelah
tangan.
Mari kita ingat selalu firman Allah azza wa jalla :
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ
اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Katakanlah (wahai Muhammad) : “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”.
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Ali Imron : 31)
Ingatlah saudaraku.... Di telaga Al Kautsar Rasulullah SAW
menanti kita..
إنِّي فَرَطٌ لَكُمْ وَأَنَا شَهِيدٌ عَلَيْكُمْ، وَإِنِّي وَاللهِ
لَأَنْظُرُ إِلَى حَوْضِي الْآنَ
“Aku akan
mendahului kalian di telaga. Aku sebagai saksi atas kalian" dan
sesungguhnya—demi Allah— saat ini aku sedang memandang telagaku itu ” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ditulis : Ustadz ACT El Garantaly, dg sedikit editing dr
Admin.
Comments
Post a Comment