About Love
Mencintai,
dicintai
Fitrah
manusia
Setiap
insan di dunia akan merasakannya
Indah,
ceria, kadang merana
Itulah
rasa cinta
(Lyric
by : The Fikr)
Cinta, adalah sebuah kata yang asyik
jika di diskusikan, tak ada habisnya untuk membicarakan tentang cinta. Apalagi
di kalangan remaja dan orang dewasa yang sudah mulai mengenal lawan jenisnya,
mereka lebh cenderung asyik dengan hal tersebut. Namun, kebanyakan dari mereka
selalu merasakan pahitnya cinta di akhir hubungan yang mereka bina sekian lama
daripada manisnya cinta. Ada singkatan yang diberikan oleh orang kebanyakan,
bahwa cinta adalah sebuah cerita indah namun tiada arti. Apaa ? yakin dengan
singkatan itu ? benarkah cinta itu tiada artinya kawan ? terus selama ini
hubungan yang dibina apa ? baiklah, jika memang cinta itu tiada arti, kita
bersama mengecek kembali cinta yang selama ini dimaksud. Ternyata, cinta yang
selama ini yang dimaksud hanya sebatas cinta karena cinta sebatas pada lawan jenis, cinta hanya sebatas sentuhan
fisik, cinta hanya sebatas memahami dan mengerti satu dnegan yang lainnya,
cinta hanya sebatas meminta waktu untuk diperhatikan oleh si doi.
Ternyata, cinta itu tak sesempit itu
kawan, yang menyatakan cinta itu tiada arti, apakah kamu selama ini menganggap
cinta itu hanya sebatas berakhir dengan patah hati di tinggal sama si doi ? atau
si doi ternyata selingkuh dengan orang lain bahkan kawan dekatmu ? hem, coba
renungkan kawan, jika dalam dunia psikologi cinta itu sebenarnya adalah sebuah
emosi positif yang dimiliki oleh semua orang di dunia ini, mulai dari anak
kecil hingga orang dewasa, mulai dari yang berislam hingga yang kafir. Mereka
semua memiliki cinta.emosi berasal dari kata kata ‘emotion’
digunakan untuk menggambarkan perasaan yang kuat akan sesuatu dan perasaan yang
sangat menyenangkan atau sangat mengganggu. Perasaan menyengangkan akan membangkitkan
semangat kita untuk bergerak aktif melakukan pekerjaan sehari-hari, dan
menggangu adalah kondisi eksternal yang membuat perasan kita tidak nyaman dengan
kehadiran tersebut (Widiarso, tt).
Baiklah, itu sekilas saja tentang definisi emosi dan cinta
merupakan bagian dari emosi positif yang bersatu dari berbagai emosi positif
yang lainnya. Tapi, jika cinta tu adalah sebuah pemberian positif, lantas
kenapa banyak orang yang merasa patah hati ketika menjalin sebuah hubungan
dengan si doi ? ternyata yang kurang sesuai adalah cara kita menempatkan cinta
itu kawan. Ketika kita mampu menempatkan cinta itu sesuai dengan tempatnya,
maka kebahagiaan yang akan kita rasakan bukan kesedihan. Dan cinta itu juga
punya jenjang lho, ingat cinta tak hanya sebatas cinta pada lawan jenis, tapi
cinta punya jenjang kawan.
- Cinta
pada Allah
Suatu hal yang paling aneh adalah engkau
mengetahui sesuatu tapi tidak mencintai-Nya, engkau mendengar seruan-Nya namun
tidak segera menyambutnya, dan engkau mengetahui besar laba bila mengakrabi-Nya
tetapi engkau tidak mendekati-Nya. Engkau merasakan pedihnya kegersangan jiwa
karena maksiat, namu tidak mencari
ketenangan dengan menaati Allah. Dan hal yang paling aneh di atas semua ini
adalah engkau mengetahui bahwa engkau sangat membutuhkan Dia tetapi justru
berpaling dari-Nya bahkan mencintai hal yang menjauhkan kamu dari-Nya.
(Pesan Ibnu Qoyyim)
Kenapa kok Allah menjadi urutan pertama dalam cinta
kita ? ya, karena Allah lah yang memberikan cinta kepada kita, maka ketika
cinta kita labuhkan pada Allah, yakin
gak ada yang namanya patah hati, sedih dan murung. Mau tau gak buti cinta Allah
pada kita? saat kita menapaki jalan kehidupan, kita senantiasa bertemu dengan
peristiwa yang menyenangkan dan menyedihkan. Kita sangat senang saat kita
mendapati kebahagiaan ada dalam hidup kita. Namun, kerap kali kita meneteskan
air mata saat kita menghadapi berbagai kesulitan dalam hidup. Padahal
kebahagiaan dan kesulitan merupakan ujian yang Allah swt berikan kepada kita.
Dengan ujian itu, Allah akan mengetahui apakah kita akan menjadi hamba-hamba-Nya
yang senantiasa bersyukur saat kita mendapatkan nikmat dan bersabar saat kita
mendapatkan musibah (Ghanayim, 2006:v). itulah tanda cinta Allah pada hamba-Nya.
Dan, setiap perasaan cinta akan hadir manakala sang hamba merasakan keagungan
serta keberasan Tuhannya, Allah swt., hingga kita bercita-cita untuk bertemu
denganNya walaupun hanya sedikit melakukan amal sholeh. Kemudian bagaimana cara
kita mencintai Allah? ada 8 cara kita mencintai Allah, yang pertama adalah kita
bertafakkur atau mebiasakan diri untuk merenungkan dan memikirkan kondisi serta
ciptaan Allah dan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini. Jenis bertafakkur
ini sangatlah banyak, kita bisa mengambil hikmah dari lingkungan sekitar kita,
misalkan proses penciptaan gunung, pantai, sungai, bertafakkur memikirkan
perasaan orang lainyang kita sayangi yang diciptakan Allah seperti orang tua,
teman, saudara. Serta kita juga memperhatikan diri kita sendiri, dalam surat Ad
Dzariyat: 21 Allah berfirman :
“ As also In your own selves: will ye not
then see? Dan juga pada dirimu sendiri, apakah kamu tiada memperhatikan?”
Ibadah tafakkur pun akan membuat anda
mencintai Allah dan selalu mengagungkanNya lebih dari segala sesuatu yang ada.
Yang kedua adalah kita belajar merasakan penghambaan pada Allah serta merasakan
membutuhkan, berserah diri, dan tunduk kepadaNya kerena hanya Dialah yang
menciptakan kita, tiada sekutu baginya. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita
lebih mendahulukan cinta kita kepada Allah daripada hal-hal yang lainnya. Cinta
pada Allah bisa melebihi cintanya pada yang lain adalah denagn cara kita
senantiasa memperbanyak ibadaha, berdialog dengan Allah akan senantiasa
menambah cinta kita pada Allah dan menjadikanNya cinta paling utama, diantara
bentuk bentuk dialog adalah membaca dan mengkaji Al Qur’an, berdo’a dan
tafakkur atau mengambil pelajaran dan hikmah dbalik setiap kejadian yang ada
disekitar kita (Ghanayim, 2006: 45-53).
- Cinta
pada Rasulullah
Siapa yang tak kenal dnegan Rasulullah
saw ? manusia yang luar biasa keagungan akhlaknya, manusia yang luar biasa
dalam berdakwah dan menyampaikan suatu system kehidupan yang telah Allah atur
sedemikian rapi dalam Al Qur’an, sepatutnyalah beliau adalah cinta kita yang
kedua karena perjuangannya dan pengorbanannya untuk mengajar ummat hingga ¾
dunia ini berhasil di kuasai Islam kala masa kenabian hingga para sahabat dan
tabi’in pun juga proses dari pendidikan yang Rasulullah berikan pada ummatnya.
Ketika kita berbicara tentang sosok Rasulullah, ingatkah kita akan proses
detik-detik terakhir Rasulullah akan wafat ?
ya, detik-detik itulah yang Rasulullah khawatirkan hingga terjadi dialog
antara malaikat jibril, yang beliau khawatirkan adalah bagaimana kesudahan
ummatku nanti ? lihat, betapa sayangnya Rasulullah pada kita hingga detik-detik
hembusan nafas terakhirnya, Rasulullah masih memanggil-manggil ummatnya,
“ummati, ummati, ummati” dan kita pun juga tahu, beban sakit saat skaratul
maupun Rasulullah tanggung untuk umatnya. Sekarang, apa alasan kita untuk tidak
mengidolakan manusia agung yang penuh dnegan akhlak yang baik ? Allah pun telah
menerangkan keagungan akhlaknya dalam Al qur’an surat Al Ahzab : 21
“21. ye have indeed In the Messenger of
Allah a beautiful pattern (of conduct) for any one whose hope is In Allah and
the final Day, and who engages much In the Praise of Allah. Sungguh telah ada
dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu”.
Jadi, bagaimana kita mencintai Rasulullah
? ada pepatah yang mengatakan, tak kenal maka tak sayang, maka ketika kita tak
mengenal siapa nabi kita, maka rasa cinta pun tak ada padanya. Sehingga langkah
yang harus kita lalui adalah mengenal sejarah Rasulullah, mengetahui apa yang
disampaikan dan membenarkannya, mengenal sifat-sifat Rasulullah, melalu sunnah
atau dakwah Rasul yang disampaikan pada alam semesta. Serta kewajiban kita
terhadap Rasul adalah mencintainya setelah kita mencintai Allah swt, dala al
qur’an Allah melukiskan pengertian cinta dalam surat At Taubah : 23-24
23. O ye who believe! take not for
protectors your fathers and your brothers if They love infidelity above faith:
if any of you do so, They do wrong. 24. say: if it be that your fathers, your
sons, your brothers, your mates, or your kindred; the wealth that ye have
gained; the commerce In which ye fear a decline: or the dwellings In which ye
delight - are dearer to you than Allah, or His Messenger, or the striving In
His cause;- then wait until Allah brings about His decision: and Allah guides
not the rebellious. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan
bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu sebagai pelindung, jika mereka lebih
menyukai kekafiran daripada keimanan. Barangsiapa yang mejadikan mereka sebagai
pelindung, maka mereka itulah orang yang dzalim. Katakanlah, jkika
bapak-bapakmu, anaka-nakamu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang
kamu uasahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah
tempat tinggal yang lebih kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan
Rasul-Nya serta berjihad di jalaNya , maka tunggulah sampai Allah memberikan
keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
Jadi, cinta yang paling utama adalah
cinta pada Allah dan RasulNya yang tidak melebihi pada apaun (Mentoring Muslim
ITS, 2009).
- Cinta
pada orangtua, Cinta pada saudara, Cinta pada pasangan
Baru kemudian cinta kita, kita
berikan pada orang-orang disekitar kita dengan segala kewajiban dan hak yang
telah ditentukan sebagai bentuk interaksi kita kepada sesama kita. Sebagaimana dalam
Al Qur’an surat Al Hujurat, Allah menerangkan kenapa dan tujuan kita diciptakan
secara berbeda-beda baik warna kulit, suku bangsa dan lain-lain, melinkan untuk
saling mengenal, menghargai sebagai seorang insan, dan berlaku adil pada
sesamanya.
13.”
O mankind! we created you from a single (pair) of a male and a female, and made
you into nations and Tribes, that ye may know Each other (Not that ye may
despise (each other). Verily the Most honoured of you In the sight of Allah is
(He who is) the Most righteous of you. and Allah has full knowledge and is well
acquainted (with all things). Wahai manusia! Sungguh, kami teah menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa-bangasa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sungguh, yang
paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.”
Maka dalam hal ini, orang-orang
yang disekeliling orang kita perlu kita berikan haknya yaitu kita sayangi, kita
cintai dan kita hormati namun tetap sesuai dengan aturan Allah dan diberikan
pada yang berhak menerimanya, jika belum, maka hal itu akan menjadi dosa bukan
malah berpahala J
Nah, bagaimana jika cinta itu diebrikan
pada orang yang belum halal bagi kita. Apa kah dosa apakah tidak ? ingat kawan,
cinta itu adalah fitrah, maka ia bersifat suci, dan yang salah bukanlah
cintanya, nmaun kitalah yang kurang tepat menempatkan cinta, hal ini adalah
pada lawan jenis.
Seorang ulama Mesir, Ibnu Qoyyim Al
Jauziyah terkenal sebgaia seorang pakar hokum Islam dan juga pakar dalam urusan
cinta. Dalam sebuah karyanya, beliau berpendapat bahwa ada 3 faktor yang
menyebabkan tumbuhnya perasaan cinta. The first is behavior, second is
attention and the last is relationship. Sesungguhnya cinta adalah cermin
bagi seseorang yang sedang jatuh cinta untuk mengetahui watak dan kelemahan
dirinyadalam cinta kasih. Karena sebenarnya ia tidak jatuh cinta kecuali
terhadap dirinya sendiri. Tidak ada cintajika tidak ada suatu kesamaan, entah
itu kesmaan dalam hal apapun. Dalam Islam cinta adalah rahmat. Sednag
nafsu seks adalah nafsu syahwat. Keduanya baru dapat bersatu dalam keberkah
yaitu dalam ikatan pernikahan. Sedangkan pacaran siapa yang melarang, assalkan
sebelum pacaran menikah dulu supaya antara cinta dan nafsu syahwat bisa bersatu
dalam berkah. So, daripada kita nyerempet bahaya mending menghalalkan sekalian.
Sekali lagi, Allah menunjukkan cinta kasihnya dnegan aturan yang Allah buat
untuk kebaikan manusia, dalam surat Yusuf: 53 Allah berfirman:
53. "Nor do I absolve My own self
(of blame): the (human) soul is certainly prone to evil, unless My Lord do
bestow His mercy: but surely My Lord is Oft- forgiving, Most Merciful."
Dan tidak akan membebaskan diriku dari kesalahan, karena sesungguhnya nafsu
syahwat itu mendorong manusia pada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat
oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “
Tuhkan,
sayang banget bukan Allah sama kita ?. tapi, kebanyakan manusia itu
mendahulukan ego daripada aturan yang berlaku, kalo sudah sakit hati, barulah
kapok dan tidak berbuat lagi, atau malah ketika sudah Married By Accident,
Naudzubillah. Makanya, kita harus pandai-pandai melihat dan merasakan, apakah
ini nafsu dari Allah atau nafsu yang sekedar hanya berorientasi pada seks ?.
Selama pacaran mungkin mereka berpikir
sedang berusaha saling memahami, tapi bukan itu yang terjadi. Kenyataannya
mereka berusaha tampil lebih baik dari yang sebenarnya. Sebenarnya setiap kali
berbicara, sebenarnya sedang saling menyembunyikan diri masing-masing. Ibarat
dalam sebuah perdagangan, penjual sedang membuat iklim untuk menggoda pembeli.
Karena penjual takut pelanggan tidak puas, akhirnya ia akan ditinggalkan.
Sehingga, dikhawatirkan segala yang kita lakukan itu berorientasi karena si doi
bukan karena Allah, Naudzubillah .Semoga kita bukan termasuk orang-orang
yang diberi rahmat. Maka Rasulullah pun jauh-jauh hari, berabad-abad yang lalu
sudah menhyampaikan bahwa “ Telah tertulis atas anak Adam nasibnya dari hal
zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tidak dapat tidak. Zina mata adalah melihat,
zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berkata, zina tangan adalah
menyentuh, zina kaki adalah berjalan. Zinanya hati adalah ingin dan
berangan-angan ..” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Nah, bagaiamana supaya kita bisa sebisa
mungkin menghindari hal yang dinamakan pacara, dan hanya berharap pada yang
halal dna penuh rahmat Allah. Tentunya Islam telah mengatur juga batas-batas
dalam sebuah pergaulan antar sesame lawan jenis, yang pertama adalah menjaga
pandangan. Kenapa harus menjaga pandangan, karena pandangan merupakan pokok
dalam usaha menjaga kemaluan baik itu laki-laki maupun perempuan. Dalam surat
An Nuur : 30, Allah menyampaikan rasacintanya pada hambaNya “katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah ebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Yang kedua adalah menjaga pikiran yang
melintas di benak, yang ketiga adalah menjaga kata-kata dan ucapan, seperti
kata-kata yang dapat membangkitkan nafsu syahwat orang yang ada penyakit di
dalam hatinya, seperti kata yang lemah lembut, merdu, dan menggoda. Sehingga
topic pembicaraan anatar laki-laki dan perempuan haruslah ada batasannya dalam
kebaikan dan tidak emngandung kemungkaran. Yang keempat adalah menjauhkan diri
dari langkah-langkah nyata yang dapat mengantarkan seseorang dalam perbuatan
berzina, dainatarnay adalah :
a. Memakai wangi-wangian yang dapat tercium
oleh kaum laki-laki, sehingga membangkitkan nafsu syahwat mereka.
b. Berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan
mahromnya. Rasulullah bersabda, “ janganlah
seseorang dari kalian bersepian (berduaan) dengan seorang perempuan kecuali
bersama mahromnya” (HR. Muttafaqun’alaih).
c. Berjabat tangan antara laik-laki dan
perempuan. Hadist yang diriwayatan oleh Ma’qil Bin Yasar, Bahwa Rasulullah
bersabda, “ ditusuk kepala salah seorang diantara kamu dengan jarum besi
besar lebih baik daripada memegang perempuan yang tidak halal baginya” (HR.
Thabrani).
d. Bercampurbaur laki-laki dan perempuan
dalam satu forum. Hal ini untuk menghindari fitnah, sedangkan pertemuan antara
laki-laki dan perempuan itu tidak dilarang pada dasarnya dan di perbolehkan
untuk mencapai tujuan yang mulia dan tetap ada tauran yang membersamainya.
e. Menutup aurat bagi yang perempuan.
Seorang muslimah sangat beda dnegan kaum wanita kebanyakan. Isalam sangat
menjaga iffah atua kesucian dan kehormatan perempuan. Banyak ita jumpai pada
zaman ini, wanita berbusana tapi telanjang, maksudnya adlah menggnakan pakaian
yang press body, transparan, dan membuka aurat. Allah swt., menunjukkan rasa
cintanya pada kaum wanita dnegan adanya perintah yang diberikan pada Nabi
Muhammad kepada istri-istrinya yautu dalam surat Al Ahzab : 59
“Hai Nabi! Katakanlah pada istri-istrimu,
anak-anakmu yang perempuan, dan orang-orang perempuan yang beriman supaya
mereka menutup aurat tubuhnya dnegan jilbab, yang demikian itu supaya mereka
lebih patut di kenal(jilbab cirri khas perempuan mu’minah), karena itu supaya
mereka tidak diganggu, Allah itu Maha Mengampuni lagi Maha Penyayang.”
Jangan takut untuk tidak dapat jodoh
atau tidak dapat pekerjaan, karena Allah telah memberikan yang terbaik pada
kita ketika kita sama-sama memperbaiki diri dalam menjemput jodoh kita dengan cara yang disukai dan diridhoi Allah
swt., (Tim Mentoring ITS, 2009).
Tuh kan, bukankah Islam telah mengatur
semuanya dengan baik ?. jadi, cinta itu adalah karunia Allah yang suci dan
penuh dengan fitrah, maka ketika cinta itu tumbuh dnegan fitrahny atau menjaga
dari yang tidak halal baginya maka cinta itu akan berbuah syurga, dan cinta
yang paling utama adalah cinta pada Allah, kemudian pada RasulNya, barulah pada orangtua, saudara dan teman-teman kita,
berhati-hati jangan sampai kita tidtepat menempatkan cinta yang telah Allah
berikan pada kita sebagai manusia.
Wahai
wanita sholihah, jaga dirimu dari lelaki yang tidak bertanggungjawab dan hanya
mempermainkanmu dengan kecantikan dan kelemahlembutan yang kamu milik. Wahai
lelaki, tundukkanlah pandanganmu jika kamu belum siap untuk memikul amanah
sebagai seorang imam bagi wanita dalam bahtera rumah tangga. #anonyme
Cinta pada Allah, Cinta
yang hakiki
Cinta pada Allah, Cinta
yang sejati
Bersihkan diri,
gapailah cinta
Cinta Ilahii……
(Song by : The Fikr)
Oleh : A'yun Helma
Daftar Pustaka :
Al Qur’an Al Karim
Ghanayim, M. Ahmad. 2006. Ujian Cinta
Kepada Allah. Jakarta: Senayan Abadi Publishing
TIM Mentoring ITS, 2009. Dalam Upaya
Menjadi Generasi Muslim Sejati. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
Widhiarso, Wahyu.
Tanpa tahun. Membedah
Kandungan Semantik Kata Emosi dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Penelitian,
tidak diterbitkan.
Comments
Post a Comment